Category:
Memaknai Lebih Dalam: 5 Kaligrafi di Ulu Cami
Salah satu keunikan Ulu Cami, Masjid Agung Kota Bursa, adalah interiornya yang dipenuhi kaligrafi. Bahkan selain fungsinya sebagai masjid, kita bisa mengatakan bahwa masjid ini layak disebut sebagai museum kaligrafi. Yuk, kita menyelami lebih dalam 5 kaligrafi Ulu Cami berikut ini, Sobat Ya!
-
Allahu
Terletak di bagian utara masjid, menemukan kaligrafi ini bukan hal yang sulit karena ukurannya yang raksasa. Kaligrafi ini ditulis oleh Abdülfettah Efendi pada 1275 H (1858/1859 M). Dalam inskripsinya, tertulis Sultan Abdülmecit pernah menyaksikan proses penulisan kaligrafi ini dengan kagum. Apakah Sobat Ya! menyadari, bahwa tulisan “Allahu” ditulis simetris: seperti ada cermin di tengahnya? Kalau kita perhatikan lebih teliti lagi, bagian tengahnya seperti seorang sufi yang sedang bermunajat dengan kedua tangan ditengadahkan ke langit. Di samping papan kaligrafinya, tergantung pena kaligrafi (yang ukurannya juga tidak kecil) yang digunakan Abdülfettah Efendi untuk membuat karya ini.
-
1 Kaligrafi 3 Muka
Pigura kecil ini mungkin bisa jadi terlewatkan oleh Sobat Ya! ketika mengunjungi Ulu Cami. Jika takdir mempertemukan mata Sobat Ya! dengan karya ini, coba lihat dari berbagai sisi. Keistimewaannya terletak dalam lipatan kertas dan tulisannya yang menampilkan tulisan berbeda ketika dilihat dari depan, kanan, dan kiri.
-
3 Ayat Terakhir Surah Al-Buruj
“Padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos). Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuz).” (Al-Buruj: 20-21)
Ayat ke-20 surat ini berada di pintu barat, sementara dua ayat selanjutnya berada di ujung lainnya, pintu timur. Penempatan di ujung paling barat dan timur masjid memberi pesan, mengingatkan bahwa Allah berkuasa untung mengepung dari segala arah, seperti makna dalam ayat ke-20. Meskipun kita bersembunyi di ujung dunia, Allah selalu ada.
-
Surah An-Nas dan Asy-Syams
Di sinilah terlihat bagaimana pandainya seorang kaligrafer menyusun aksara-aksara. Kaligrafi yang satu ini berbentuk bunga, seperti bunga aster. Mahkota bunganya tersusun dari huruf “sin” yang dibentuk melingkar. Di lingkaran inti, tertulis bacaan taawudz, basmalah, dan tulisan yang berarti surah An-Nas adalah surah Makiyyah.
Di karya yang lain, delapan ayat pertama surah Asy-Syams diawali oleh huruf “waw”, kemudian dirangkai menyerupai bentuk matahari, seperti arti surahnya. Di tengahnya tertulis basmalah bergaya kufi. Ayat pertama dimulai dari bawah, ayat selanjutnya ditulis searah dengan jarum jam, pun sama seperti kaligrafi surah An-Nas.
-
4 Huruf Waw
Sobat Ya!, empat huruf “waw” dibentuk berbelit antara satu sama lain, menyerupai kepala ular, hewan yang membangkitkan keresahan dalam hati manusia. Ilham dari karya ini ialah frasa “ittaqul wawat” yang kurang lebih berarti “takutlah terhadap huruf waw”. Dalam bahasa Arab, banyak hal yang berkaitan dengan tanggung jawab dimulai dengan huruf “waw”: walayah (pemerintahan, government), wazarah (jabatan, ministry), wakalah (hak kuasa, power of attorney), wadi’ah (amanah; benda titipan), dan wallahi (ucapan demi Allah), dan lain-lain. Dalam melakukan hal-hal tersebut, kita diminta untuk lebih berhati-hati dan memberi perhatian lebih saat melaksanakannya.
Di luar lima kaligrafi di atas, Ulu Cami masih punya banyak lagi karya-karya kaligrafi yang tidak kalah istimewanya. Semuanya berpadu menambah keindahan interior masjid, membentuk suasana atmosfer di dalamnya. Ditambah dengan gemericik air dari air mancur di tengahnya, Ulu Cami selalu berhasil mengambil hati semua yang mengunjunginya. Kalau ada umur yang panjang dan Sobat Ya! sempat berkunjung ke sini, jangan lupa cari 5 kaligrafi ini, ya! [shb]